Selasa, 06 Desember 2016

IMM WUJUD MAHASISWA ISLAM BERKEMAJUAN

assalamu'alaikum. Lama tak post. 
Kali ini, Dinar mau post tulisan salah satu kader baru IMM FISIP, namanya Clareyna. Iseng sih, supaya dibaca aja sama yang lain. Tulisan ini adalah pengalaman Clareyna saat mengikuti DAD. Yuk kita baca!

IMM WUJUD MAHASISWA ISLAM BERKEMAJUAN
Oleh:    Clareyna Agustin, IMM KOM FISIP angkatan 2016

Tanpa kita sadari, mahasiswa memiliki peran penting dalam setiap aspek kehidupan baik dalam bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan bahkan beragama. Mahasiswa adalah seorang terdidik yang mampu dan di beri tanggung jawab oleh masyarakat untuk menjadi panutan serta contoh yang baik untuk masyarakat. Masyarakat pun memandang mahasiswa sebagai orang yang berilmu dan dapat diandalkan, juga memiliki pemikiran yang lebih maju diharapkan dapat mampu membawa perubahan ke arah yang baik bagi seluruh masyarakat bahkan kelangsungan kehidupan negara. Maka dalam proses belajarnya, seorang mahasiswa juga harus memiliki wadah dalam mengembangkan keahlian dan minatnya, salah satunya dengan berorganisasi. Dengan berorganisasi, kita dapat mengembangkan keahlian yang kita miliki, melatih kemampuan baru dan tentunya menambah relasi. Selain itu, organisasi mengajarkan banyak hal positif yaitu bagaimana menjaga hubungan baik antar anggota, pembagian tugas, saling menghormati pendapat dan hal-hal yang tidak kita dapatkan dalam mata kuliah. Karena pada dasarnya organisasi merupakan praktek nyata dari teori-teori yang kita dapatkan dalam proses pembelajaran. Yakni bagaimana kita sebagai mahasiswa dapat memfungsikan diri dalam masyarakat.
Sebagai wujud dari demokrasi yang berjalan di negara kita Indonesia, kebebasan berorganisasi menjadi bagian penting di dalamnya. Dalam sistem ini individu memiliki kebebasan personal dalam usaha mengembangkan diri dan menjadi individu berkualitas. Mahasiswa sebagai bibit-bibit muda yang diharapkan menjadi penerus keberlangsungan hidup bangsa dan negara memiliki akses yang mudah dan luas dalam proses pengembangan diri. Munculnya organisasi-organisasi massa dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menambah wawasan. Namun, dari sekian banyak organisasi yang ada, kita perlu cermati organisasi yang memang sesuai dengan diri kita. Pada dasarnya setiap organisasi ataupun kelompok-kelompok massa dibentuk dengan adanya tujuan yang sama dan menjadi cita-cita setiap anggotanya. Jadi, apabila kita bergabung pada sebuah organisasi kita harus juga berpartisipasi dalam mewujudkan visi dan misi dari organisasi tersebut. Dengan kesamaan tujuan pula antar anggota organisasi dapat saling menghormati dan bekerja sama. Berjalannya organisasi di sebuah negara (dalam hal ini Indonesia) harus memperhatikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Organisasi massa yang berada di Indonesia pun harus sejalan dengan nilai-nilai Pancasila yang merupakan jati diri bangsa.
Dalam ruang lingkup kemahasiswaan, banyak organisasi yang berdiri dengan berbagai ideologi dasar yang dapat dijadikan sebagai tempat pembelajaran dan pembentukan karakter. Di kalangan mahasiswa muslim Indonesia pun ada berbagai organisasi yang berlandaskan ajaran-ajaran islam. Salah satunya adalah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau disingkat IMM. Yakni sebuah organisasi mahasiswa islam dibawah naungan Muhammadiyah sebagai wadah mahasiswa/i islam berekspresi, berkembang, dan menunjukkan potensi diri agar dapat menjadi bagian dari masyarakat yang berkemajuan. IMM sebagai salah satu implementasi dari demokrasi menjadikan para anggotanya terbiasa memiliki pola pikir yang lebih moderat. Setiap anggotanya di tempa agar menjadi pribadi yang baik dan islami. Untuk masuk ke dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah para calon anggota pun harus melalui tahapan Darul Arqam Dasar. Di mana sejak awal para calon anggota telah diberikan pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai keorganisasian agar menjadi kader-kader yang unggul dan memiliki jiwa kepemimpinan, serta meningkatkan rasa kekeluargaan. Kita juga di ajarkan untuk saling menghargai dan berbagi, juga mengeluarkan pendapat dengan cara yang baik dan mencerminkan diri sebagai kaum intelektual sesuai dengan peran “mahasiswa”. Maka dapat dikatakan bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan organisasi mahasiswa yang berkemajuan. Yang dimaksud “berkemajuan” adalah cara menyikapi berbagai masalah yang ada baik masyarakat, bangsa, dan pemerintahan, serta pola pikir dan cara pandang yang lebih maju, juga mempunyai kepedulian tinggi terhadap sekitarnya.

Selama masa Darul Arqam Dasar, para peserta diberikan materi-materi yang penting untuk membangun karakter, antara lain:
1.      Filsafat dan Manusia
Pada materi ini peserta mendapatkan pemahaman bagaimanakah manusia yang sesungguhnya. Yakni mengkaji manusia dari segala aspek kehidupannya secara mendalam. Termasuk hal-hal yang berkaitan dengan manusia yakni penciptanya dan segala seluk beluk perilakunya. Termasuk bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan. Filsafat sendiri berasal dari 2 kata yaitu philos yang artinya cinta dan Sophia yang artinya kebijaksanaan. Filsafat mempunyai ciri cara berpikir, antara lain:
-          Kritis, tidak langsung menerima sebuah informasi namun mempertanyakan kemungkinan-kemungkinan yang ada.
-          Spekulatif, berspekulasi terhadap permasalahan yang ada.
-          Logis, dalam mencari akar permasalahan mengandalkan logika yaitu hal-hal yang dapat diterima akal pikiran manusia.
-          Universal, berpikir secara menyeluruh tidak terbatas pada satu aspek saja.
-          Radikal, berpikir sampai akar permasalahan.
-          Sistematis, tersusun secara beruntun sesuai alur.
Adapun pengertian dari manusia secara biologis didefinisikan sebagai Homo Sapiens, yaitu hewan mamalia yang mempunyai otak dengan kemampuan yang tinggi. Menurut Louis Leaby, filsafat manusia merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang mencoba mengupas secara mendalam arti sebagai manusia. Dalam materi ini pun dibahas mengenai tahapan penciptaan alam kehidupan, yaitu:
-          Vegetable kingdom (dunia tumbuhan), pertama kali yang diciptakan di dunia ini adalah tumbuh-tumbuhan.
-          Animal kingdom (dunia hewan), setelah diciptakannya tumbuhan di muka bumi lalu Allah menciptakan hewan yang menjadikan tumbuhan sebagai makanannya agar dapat bertahan hidup.
-          Human kingdom (dunia manusia), setelah tumbuhan dan hewan, Allah menciptakan manusia untuk menghuni bumi yang pada mana tumbuhan dan hewan menjadi makanan manusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Allah menciptakan manusia setelah tumbuhan dan hewan agar manusia dapat dengan mudah memenuhi kebutuhannya dan dapat mempertahankan kehidupannya di bumi.
Selain itu menurut para filusuf, manusia terdiri atas 2 unsur yaitu jasad yang bersifat wadah dan jiwa yang merupakan penggerak jasad.
Masih banyak hal lagi yang di kaji pada materi ini. Semuanya berkaitan dengan manusia dan hakekat hidup manusia.

2.      Al Islam dan Kemuhammadiyahan
Pada materi ini membahas mengenai Muhammadiyah dan agama islam. Sejarah perserikatan Muhammadiyah menjadi poin utama pembahasan. Mulai dari latar belakang beridrinya, perjalanan K.H. Ahmad Dahlan dalam berdakwah, dan pengaruh-pengaruh dari dunia luar yang mengubah pola pikir mengenai islam. Bahwa yang terjadi di Indonesia pada masa K.H. Ahmad Dahlan ajaran islam tercampur aduk dengan kegiatan-kegiatan budaya yang bersifat sirik. Maka mucullah gerakan dakwah yang berusaha mengubah pola pikir masyarakat islam saat itu.


3.      Ke-IMM-an
Di materi ini kita di berikan pengetahuan mengenai Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. IMM berdiri pada tahun 1964 tanggal 14 Maret atau 29 Syawal 1384H. apabila di jabarkan makan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memiliki pengertian sebagai berikut:
-          Ikatan, menurut KBBI berarti sesuatu yang diikat, cara mengikat.
-          Mahasiswa, status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi mengenai hal menuntut ilmu.
-          Muhammadiyah, berasal dari kata bahasa Arab “Muhammad” yaitu nama rasul umat islam, dan mendapatkan “ya nisbiyah” yang menjeniskan, jadi dapat diartikan sebagai umat nabi Muhammad.
IMM memiliki tujuan mengusahakan terbentuknya akademisi islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.

4.      Kepemimpinan dan Keorganisasian
Para calon kader IMM pun mendapat materi kepemimpinan dankeorganisasian. Materi ini sangat penting untuk dibahas karena sangat berkaitan dengan pembentukan karakter dan pengetahuan mengenai organisasi agar menjadi kader yang unggul. Adapun perbedaan antara pemimpin dan kepemimpinan:
·         Pemimpin merupakan individu yang mempengaruhi anggota kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
·         Kepemimpinan merupakan sifat dari seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain.
Jadi pemimpin merupakan individunya dan kepemimpinan merupakan sifatnya.
Kepemimpinan dalam IMM:
§  Kolektif kolegial, kebersamaan dalam menjalankan suatu pekerjaan selayaknya teman sejawat.
§  Musyawarah mufakat adalah ciri utama.
§  Ikatan emosi yang kuat antar pengurus.
§  Ketua bukan hanya figur teladan namun juga simbol kekuasaan penuh.

5.      Manajemen Aksi
Dalam materi ini kita diajarkan bagaimana cara menyampaikan aspirasi sebagai mahasiswa dengan cara yang baik dan benar. Dalam sesi materi ini tidak terlalu banyak pembahasan teori namun langsung pada praktek. Seluruh calon kader mensimulasikan bagaimana aksi berlangsung.


Para kader IMM dituntut aktif dalam setiap kegiatan. Bukan hanya kegiatan dari dalam organisasi namun juga berkontribusi dalam bermasyarakat. Melakukan aktivitas-aktivitas yang sejalan dengan tuntunan agama dan nilai-nilai bangsa. Dalam berdemokrasi kader IMM berperan aktif dengan kegiatan yang positif, melakukan aksi dengan santun, berkarya dengan mengedepankan kaidah-kaidah norma yang ada bahkan berisi kritikan terhadap pemerintah, dan taat  pada kebijakan. Semua hal tersebut bukan semata-mata hanya untuk kepentingan organisasi namun juga bagaimana dampaknya bagi masyarakat. Kader IMM pun ikut berkontribusi terhadap terciptanya keadaan masyarakat yang stabil dan sejahtera, bukan hanya dengan aksi tetapi juga dengan kritikan yang ditujukan pada pemerintah diharapkan akan menjadikan hal yang kurang bail menjadi lebih baik untuk masyarakat. Kegiatan sosial pun selalu menjadi kegiatan utama dari kegiatan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. IMM berusaha menjadikan para kadernya sebagai contoh yang baik bagi masyarakat. Tidak hanya  sebagai kaum intelektual yakni status kadernya yang merupakan mahasiswa namun juga peduli terhadap kelangsungan hidup bangsa, negara, dan agama. Dari situlah para kader IMM dapat disebut sebagai masyarakat berkemajuan.


IMM membentuk karakter mahasiswa islam dan menggali potensi yang ada sehingga dapat menjadi orang-orang yang unggul dan terdidik. Menjadikan anggotanya sebagai sumber daya manusia yang berkualitas baik jasmani maupun rohaninya. Berbudi luhur dan santun merupakan hal yang menjadi ciri khas kader IMM. Hubungan kekeluargaan yang sangat erat sangat terasa dalam keorganisasian ini terlepas dari perbedaan yang ada para kader IMM merasa saling memiliki satu sama lain. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah bukan hanya sebuah organisasi kemahasiswaan namun juga wujud dari kaum berkemajuan.

Selasa, 15 November 2016

IMM dan Segudang Cerita


            Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah gerakan yang selalu berafiliasi dengan kepentingan ummat. Akan terus memberikan warna tersendiri dalam meneduhkan rasa khawatir masyarakat akan pemimpin atau pimpinannya, menjadikannya selalu belajar untuk terus konsisten memperjuangkan kaum-kaum (masyarakat) yang lemah atau dilemahkan. Perjuangan yang  lebih dari setengah abad ini, menunjukkan betapa daruratnya Indonesia dalam berbagai persoalan, kekhawatiran rakyat Indonesia menjadi pesuruh di rumahnya sendiri akan menjadi mimpi jahat dalam sepanjang hidupnya. Sungguh keras perjuangan rakyat Indonesia dalam membela dirinya sendiri, siapa yang harus bertanggung untuk ini semua? Kita kaum- kaum yang terdidik dan manusia pilihan, Tuhan ciptakan untuk menjadi solusi dan menjadi manfaat bagi orang-orang sekelilingnya. Rasa sakit yang sama menjadikan perjuangan itu terus tumbuh dan mengggelora. Jiwa yang selalu bergetar akan menjadi senjata terbaik dalam membela manusia. Kita yang darahnya merah akan menjadi saluran energi yang hebat, karena kita adalah SATU, melangkah bersama dengan wujud yang pasti. Menjadikan Negara ini berkemajuan: menjalankan keyakinan sesuai agama masing, proporsional terhadap warga Negara dan memanusiakan manusia dengan bingkai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia, akan menjadikan format yang ideal dalam membangun produktifitas mental rakyat Indonesia.
            Sebagai gerakan mahasiswa Islam, IMM memilki misi yang luar biasa untuk Agama dan Negara, misi yang selalu mencerminkan transendensi dan nilai kemanusiaan, akan menjadikan panji-panji yang berada dalam setiap tinkatan semakin bertambah ghiroh dakwahnya, hal ini tidak hanya membuat IMM seperti menjalankan rutinitas organisasi sebagai formalitas. Tapi jauh lebih dalam dari pada hal tersebut yakni ingin menunjukkan rasa bangganya menjadi bagian dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Ruh inspirasi yang sekaligus menjadi langkah kongkrit IMM tidak terlepas dari enam penegasan yang selalu menjadi falsafah dalam melakukan pergerakannya “Bahwa IMM merupakan organisasi mahasiswa islam yang legal, sebagai ortom Muhammadiyah dan perjuangannya  lillaahi ta’ala senantiasa di abadikan untuk umat dan negara”. Inilah yang menjadikan IMM sampai detik ini tetap berjuang dan selalu bergerak dikarenakan selalu diikat dengan nilai-nilai yang terkandung dalam 6 penegasan tersebut.
Selain 6 penegasan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah juga memiliki trilogi dan trikompetensi dalam gerakannya. yakni religiusitas, inteleletualitas dan humanitas, dan yang di maksud dari religiusitas tersebut adalah mentranformasi Islam yang disandarkan kepada Al-Qur’an dan Assunah kepada masyarakat dalam bentuk yang sebenarnya, menjadikan Islam sebagai solusi terhadap permasalah-permasalahan yang menjadi bencana pemerintah dan yang paling harus di respon adalah persoalan yang menimpa rakyat Indonesia. Yang di maksud dengan  Intelektualitas adalah dengan selalu memaksimalkan potensi akal manusia dan peranannya kepada masyarakat agar selalu menjadi jawaban bagi rakyat Indonesia. Untuk itulah di butuhkan agen –agen atau kader yang kontibutif yang tinggi dalam menjalankan misi kemanusian tersebut. Strategi yang ditransformasikan dari konsep gerakan tersebut, adalah pilar yang menjadikan tetap terjaganya nilai-nilai yang terkandung dalam trilogy dan trikompetensi tersebut
Sebagai ortom (organisasi otonom) Muhammadiyah, tentu IMM menginduk kepada Muhammadiyah. IMM sebagai lahan dakwah Muhammadiyah dikalangan mahasiswa. Tapi, jangan heran kalau sebagian besar kader IMM justru bukan berasal dari Muhammadiyah. Bisa dibilang bahwa IMM sebagai gerbang masuk Muhammadiyah bagi mahasiswa yang bukan Muhammadiyah. Begitu juga dengan saya. Saya mengenal IMM karena saya kuliah di PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah). Mungkin kalau saya tidak kuliah di Universitas Muhammadiyah Jakarta, belum tentu saya menjadi kader IMM bahkan mengenal IMM. Awalnya saya mengikuti perkaderan dasar tidak semata-mata hanya untuk menjawab rasa keingintahuan saya pada saat Mastama (Masa Ta’aruf Mahasiswa) tahun 2014. Tapi dengan penuh kemauan yang tinggi, saya ikut DAD untuk belajar berorganisasi di IMM kelak. Mungkin saya sudah terdoktrin oleh pernyataan-pernyataan senior maupun dosen bahwa mahasiswa FISIP tidak lengkap rasanya kalau tidak berorganisasi, karena organisasi adalah ladang belajar bagi mahasiswa FISIP apalagi jurusan Ilmu Politik. Oleh sebab itulah, saya bertekad untuk aktif berorganisasi agar bisa mendapatkan ilmu yang lebih dari seker belajar di kelas.
Awal perkenalan saya dengan IMM pada saat Masa Ta’aruf Mahasiswa. Namanya saja sudah keren, ta’aruf. Benar-benar ta’aruf. Kenalan sama IMM mulai dari IMM itu apa, dari mana asalnya, bagaimana sejarahnya, tujuannya apa, sampai kenalan juga sama kadernya. Waktu itu, kami dibagi kelompok dan setiap kelompok memiliki instruktur yang membimbing selama prosesi perkenalan dengan IMM berlangsung, namanya Kak Azwardi dan Kak Ana. Dua kakak ini yang sampai saat ini saya tidak lupakan. Karena mereka yang mengantarkan saya ke gerbang masuk IMM. Lihat nih kak, saya sudah jadi kader loh. Hehe. Singkat cerita, dulu saya terus cari informasi soal IMM. Ada acara seminar yang diadakan oleh IMM, saya datang walaupun sendiri tanpa teman. Sampai akhirnya saya daftar DAD di FISIP dan mengikuti proses screening. Tapi apa daya, tangan tak sampai. Tanggal DAD FISIP bentrok dengan acara di rumah. Seperti dapat kupon hadiah yang bertuliskan “kurang beruntung, silahkan coba lagi”. Ternyata, DAD bukan hanya di FISIP saya dihantarkan menjadi delegasi di DAD FIP bersama seorang teman, Nola.
Proses perkaderan dasar saya ikuti, walaupun bukan di fakultas sendiri alias didelegasikan ke fakultas lain yakni FIP UMJ. Berbeda rasanya mengikuti DAD di FIP dengan DAD di FISIP. Setelah DAD, ternyata teman-teman DAD FISIP banyak memiliki ilmu seperti tata cara persidangan, dan aksi atau demonstrasi. Kedua hal tersebut menjadi perbedaan yang sangat signifikan apabila dibandingkan dengan DAD FIP. Mendengarkan cerita teman-teman yang belajar persidangan dan aksi, cemburu rasanya. Saya di FIP malah jadi peserta lomba cerdas cermat. Walau kelihatannya lucu tapi menyenangkan, saya bisa lebih banyak tahu soal IMM lewat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada saat cerdas cermat. Saya sadar, bahwa setiap fakultas memiliki local wisdomnya masing-masing. Darul Arqam Dasar menjadi pengalaman yang cukup luar biasa, karena saya menjadi salah satu peserta di fakultas lain. Bersama Nola delegasi dari FISIP menjadikan kami lebih banyak mengenal teman dari FIP ketimbang dari fakultas lainnya. Tapi kadang merasa tidak enak juga, ketika kader FIP menyapa dan saya hanya bisa bilang “hey! Apa kabar?” tanpa tahu namanya. Sulit rasanya mengenal seluruh kader FIP hanya dalam waktu tiga hari, yang selanjutnya jarang bahkan hamper tidak pernah bertemu.
Setelah DAD di FIP, bergabunglah saya di komisariat FISIP. Segala bentuk kegiatan diikuti, mulai dari RTL, kepanitiaan kegiatan sampai musyawarah komisariat. Lelah rasanya berIMM. Namun setelah dua tahun berIMM, ternyata lelah menjawab segalanya. Rasa lelah ini tidak hanya lelah semata. Lelah ini menghasilkan buah yang manis. Kenapa manis? Iya, manis. Karena IMM menjadi wadah, tempat, ladang bagi saya untuk belajar. Ilmu yang bermanfaat telah saya rasakan. Mungkin dulu saya tidak pernah membayangkan apa manfaat saya berIMM, tapi ternyata manfaat ini sangat membantu saya dalam perkuliahan. Berbicara di depan banyak orang dan berargumen sudah bukan lagi hal yang menakutkan. Itu semua saya dapatkan dari IMM. Hingga sampai saat ini saya menjadi pengurus di komisariat, bertambah lagi ilmu bagi saya.
Dua tahun sudah bersama IMM. Menjadi seorang kader tidaklah mudah. Banyak tantangan dan cobaan selama dua tahun berIMM. Sedih, senang, kecewa, kesal, pahit, manis, semua kami rasakan. Tapi semua perasaan itulah yang menjadi kenangan, yang akan menjadi cerita saat sudah tua kelak. Pengalaman aksi, turun ke jalan, tidak semua mahasiswa bisa merasakan pengalaman itu. Bersyukurlah jadi salah satu mahasiswa yang pernah aksi turun ke jalan memperjuangkan hak rakyat. Pengalaman berpolitik di kampus juga jangan diremehkan. Bukan sekedar belajar, politik kami di kampus sudah seperti dinamika politik Indonesia. Menjadi ketua KPU tingkat fakultas, walaupun hanya melanjutkan tetap saja pengalaman. Menjadi tim sukses dari salah satu pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM walaupun harus lelah dengan strategi, tetap saja pengalaman. Punya pengalaman itu menyenangkan. Setidaknya stock cerita untuk diceritakan nanti pada saat reunian segudang. Tidak terbayang kalau seandainya tidak ikut DAD, tidak jadi kader IMM, maka tidak ada pengalaman, tidak banyak teman, tidak banyak ilmu. Mentok-mentok reunian sama temen kelas, obrolan seputar obrolan kelas. Ya, itu semua menjadi segudang cerita bagi saya dan sahabat-sahabat saya tentunya.
Inilah cerita kader FISIP, berpolitik bukan hal yang lazim dilakukan. Tapi jangan salah, kami berpolitik untuk belajar mempraktekan segala teori yang kami pelajari di kelas. Berbicara soal politik, rasanya walaupun IMM tidak berpolitik praktis. Namun penting kader IMM memahami politik, karena pergerakan mahasiswa amat dekat dengan politik. Memang dasarnya mahasiswa politik, apa-apa pasti politik. Mau bagaimana lagi, sudah menjadi doktrin. Hehe.
Menjadi kader selama ini bukan waktu yang singkat. Segala macam bentuk perasaan dan pengalaman sudah terasa. Kami, kita semua adalah kader merah yang bersama-sama berjuang untuk umat. Maafkan kalau usaha kami belum maksimal. Kami akan terus berjuang untuk ikatan. Kami bangga dengan merahmu, IMM. Kami bangga.  
Segudang cerita rasanya tak cukup saya tuliskan di sini. Masih banyak cerita di gudang saya. Anggap saja gudang. Karena gudang itu penuh dengan barang-barang. Anggap saja cerita ini sebagai barang yang memenuhi gudang. Semoga gudang ini tidak terlupakan, tidak berdebu, tidak rusak. Karena, berharga sekali punya gudang cerita. Apalagi cerita-ceritanya luar biasa. Sugoi.
Jayalah ikatanku.
IMM JAYA!
Bogor, 11 November 2016, 23:06

Dari kamar seorang kader biasa.

Selasa, 08 November 2016

Pentingnya Politik

Politik. Satu kata, banyak makna. Orang bilang politik itu kotor, jahat, licik, dan sebagainya. Semua pandangan bersifat negatif. Bahkan tidak sedikit orang yang anti politik. Apatis. Tapi, tahukah anda? Tanpa sadar kita berpolitik. Contoh kecilnya, ketika anda lahir kemudian dibuatkan identitas berupa akta kelahiran. Ketika berumur 17 tahun membuat KTP. Itu semua produk politik. Tapi, yang akan saya bahas dalam tulisan ini adalah partisipasi politik masyarakat. Bagaimana pentingnya partisipasi masyarakat dalam negara ini.

Politik itu Penting

Politik itu penting, karna politik harga BBM bisa diatur. Karna politik, biaya sekolah bisa gratis.
Dengan kata lain, politik yang mengatur perihal kemaslahatan orang banyak. Hal ini penting untuk diperhatikan. Oleh karena politik mengatur kepentingan orang banyak, maka politik perlu dijalankan dengan benar. Permasalahannya di sini ialah, politik dijalankan tidak sesuai dengan semestinya. Kebanyakan politikus memanfaatkan kekuasaan politiknya untuk kepentingan pribadi maupun kelompoknya. Para anggota dewan tidak lagi menjadi perwakilan rakyat, tapi sudah menjadi perwakilan partai. Mereka tidak lagi membawa kepentingan rakyat, tapi membawa kepentingan partai. Maka, yang terjadi ialah, kebijakan yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat. Jangan heran ketika banyak kebijakan tidak pro rakyat.
Apatis bukanlah jalan keluar dari permasalahan yang ada. Justru, kita sebagai rakyat harus turut andil dalam politik. Dengan keapatisan rakyat, penguasa politik akan semakin nyaman di posisinya.


Masyarakat Harus 'Melek' Politik

Perlu adanya usaha untuk meluruskan pandangan masyarakat mengenai politik. Masyarakat harus paham bahwa politik tidak selalu berbicara soal perebutan kekuasaan (walaupun kenyataannya begitu), tak tik licik, dan segalanya yang bersifat negatif. Tapi, masyarakat harus tahu bahwa hidup kita di negara ini diatur oleh politik. Soal harga BBM, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya. Kalau masyarakat masih buta akan politik, maka bersiaplah diatur oleh orang dengan segudang kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Rakyat adalah unsur penting dalam berdirinya sebuah negara. Tidak ada rakyat, maka tidak ada negara. Begitupula Indonesia yang katanya demokrasi. Kekuasaan ada di tangan rakyat. Ini panggung penting bagi rakyat. Dalam negara demokrasi semua orang bebas berpendapat, bebas memilih maupun dipilih. Maka dari itu rakyat harus memanfaatkan kebebasannya untuk berpendapat. Mengkritik pemerintah, misalnya. Rakyat juga bebas memilih pemimpinnya maupun dipilih untuk jadi pemimpin.
Karena dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, maka rakyat perlu cerdas dalam menghadapi kondisi politik.
Singkatnya, masyarakat harus cerdas memilih pemimpin. Banyak tragedi politik uang di negara ini. Tanpa sadar, rakyat telah menjual suara dan haknya hanya untuk selembar uang yang tak bernilai, jika dibandingkan dengan masa depan negara ini. Jangan heran ketika banyak tindakan korup oleh para pejabat, yang dipilih saja yang politik uang.
Oleh karenanya, masyarakat harus melek politik. Karena tidak semua orang baik, jadi kita harus berusaha untuk tidak dikuasai oleh orang tidak baik.



Pentingnya politik untuk rakyat, karna politik rakyat bisa makan, sekolah, bahkan nikah sekalipun.
Politik ada untuk kebaikan bersama, maka penguasa politik harus yang memikirkan kepentingan bersama.

Jumat, 28 Oktober 2016

IMM dan Praktik Komunikasi Politik

Mengingat kembali pergerakan mahasiswa pada era 60an hingga reformasi. Gerakan mahasiswa begitu luar biasa menghasilkan perubahan nyata bagi Indonesia. Hingga saat reformasi, puncak pergerakan mahasiswa akhirnya mencapai kesuksesan. Suksesnya mewujudkan reformasi mencapai Indonesia berdemokrasi.

Hingga saat ini pergerakan mahasiswa selalu hadir mewarnai dinamika politik Indonesia. Terkait fungsi mahasiswa sebagai agent of change, social control, dan iron stock, mahasiswa perlu membangun komunikasi politik yang baik. Komunikasi politik merupakan penyampaian pesan maupun informasi dengan simbol atau hal-hal yang bekaitan dengan politik.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai gerakan mahasiswa, memiliki trilogi dan trikompetensi ikatan yang menjadi aspek penting bagi seorang kader. Religius, intelek, dan humanis sebagai cakupan yang harus diamalkan oleh kader untuk umat. Sebagai mahasiswa islam, keintelektualitas dan religiusitas kader sangat harus dimiliki oleh kader. Tapi, ada satu aspek yang tidak kalah penting yaitu humanitas. Humanitas membahas soal kemaslahatan umat. Jiwa kemanusiaan kader termasuk didalamnya. Berbicara humanitas, berbicara pula persoalan yang ada di masyarakat. Kader IMM berusaha untuk memecahkan dan mengatasi persoalan yang ada di masyarakat. Itu berarti IMM memiliki jiwa sosialis, yakni membela kaum du'afa (lemah) dan mustad'afin (kaun yang sebenarnya tidak lemah, namun dilemahkan oleh sistem). Artinya, gerakan humanitas kader dapat dilakukan salah satunya dengan mengkritisi, menuntut kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat, juga melemahkan rakyat dengan sistem dan konsep kenegaraan yang neo-liberalis.

Mengapa Komunikasi Politik?

Komunikasi politik penting bagi mahasiswa untuk melakukan lobi maupun negosiasi dengan para elit politik. Komunikasi politik dapat dilakukan dengan teori jarum suntik, yakni penggunaan media massa secara luas untuk kepentingan komunikasi yang bertujuan untuk melahirkan gejala-gejala mass society. Strategi komunikasi politik mahasiswa khususnya kader IMM, dapat melalui teori jarum suntik tadi. Memanfaatkan media massa untuk bersuara, bisa melalui tulisan, atau aksi turun ke jalan. Mahasiswa merupakan bagian dari sistem politik di Indonesia yakni sebagai suprastruktur memiliki peran dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah. Mahasiswa sebagai kelas menengah dalam masyarakat memiliki kewajiban sebagai jembatan penghubung komunikasi antara rakyat dan pemerintah. Maka dari itu, mahasiswa harus beraksi nyata dalam menyuarakan kepentingan masyarakat.

IMM dan Praktik Komunikasi Politik

Berdasarkan 6 Penegasan IMM, tertulis bahwa IMM lillaahi ta'ala didirikan untuk kemaslahatan umat. Oleh karenanya, apapun yang menyangkut permasalahan rakyat, kader IMM terlibat di dalamnya.
Praktik komunikasi politik IMM mengedepankan nilai santun dan damai. Kader IMM haruslah peka dan responsif terhadap segala macam isu mengenai kemaslahatan umat. Selain itu, dibutuhkan pula kader yang aktif di masyarakat agar mengetahui permasalahan dan kebutuhan masyarakat yang selanjutnya akan disuarakan kepada pemerintah.
Aksi nyata mahasiswa tidak melulu soal aksi turun ke jalan. Walaupun, aksi turun ke jalan sangat penting dan perlu juga dilakukan. Namun, ada jalan lain bagi kader IMM untuk membangun komunikasi politik yakni dengan mengukir pemikiran lewat tulisan yang ditulis dan dimuat di media massa. Kita manfaatkan fungsi media massa sebagai aktor utama dalam pembentukan opini publik.

Kader tidak melulu menjadi mahasiswa intelek yang pintar di bangku kuliah. Tapi kader adalah inti pergerakan yang akan menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna gerakan.
Berkaryalah untuk negeri.
Jaya! IMM JAYA!

Rabu, 19 Oktober 2016

Bedah Buku "Becoming Muhammadiyah"


Rabu, 19 Oktober 2016, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat FISIP UMJ menggelar acara bedah buku Becoming Muhammadiyah. Acara ini digelar dengan mendatangkan narasumber yang merupakan penulis dan editor buku serta pembanding. Narsumber yang merupakan penulis buku diantaranya, Dr. Ma'mun Murod, M.Si., yang merupakan wadek 3 FISIP UMJ, Andar Nubowo, Ph.D., Hajriyanto Y Thohari, Chusnul Mar'iyah, Ph.D., serta hadir pula Syafiq Hasyim, Ph,D., dan Abshar Abdalla sebagai pembanding.

Buku ini berisikan pengalaman maupun cerita para penulis buku dalam prosesnya menjadi seorang kader Muhammadiyah. Karena sebagian besar penulis buku lahir bukan dari keluarga Muhammadiyah. Menarik sekali ketika mendengar cerita maupun pengalaman para penulis menceritakan proses menuju Muhammadiyah. Perdebatan klasik seputar qunut, tahlil dan sebagainya mewarnai perbincangan di bedah buku terebut.

Buku ini menginspirasi karena pengalaman yang tertulis merupakan pengalaman orang-orang yang berangkat bukan dari keluarga Muhammadiyah. Bapak Andar mengungkapkan bahwa dulu ketika belum mengenal Muhammadiyah, beliau tidak suka ketika melihat gambar matahari dengan warna hijau. Oleh karena itu merupakan lambang Muhammadiyah. Namun saat ini, beliau justru menjadi kader Muhammadiyah yang menghidupi amal usaha Muhammadiyah. Lain lagi dengan ibu Chusnul Mar'iyah yang sebetulnya keluarga Muhammadiyah, namun besar di lingkungan NU. Ketika lulus sekolah tinggi, beliau diminta ayahnya untuk kembali menghidupi Muhammadiyah. Itu beberapa cerita sepintas dari para penulis. Bapak Ulil selaku pembanding dengan latar belakang NU mencairkan suasana dengan sedikit candaan yang mengatakan bahwa "Tuhan Maha Adil, matahari milik Muhammadiyah, sedangkan bulan milik NU. Jadi dunia ini hanya milik kita berdua"

Menarik sekali ketika menghadiri acara bedah buku Becoming Muhammadiyah. Sebetulnya, mungkin banyak yang memiliki cerita "Becoming Muhammadiyah"nya masing-masing. Tapi buku ini sudah mewakili cerita proses menjadi Muhammadiyah.

Penasaran bagaimana isi bukunya?


Senin, 17 Oktober 2016

Konsep Kepemimpinan

Lagi iseng, post tugas kuliah aja kali ya.. 
Semoga manfaat. :)

KONSEP KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan tidak lepas dari kata memimpin. Memimpin berarti memandu, mengepalai. Secara etimologi pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain. Menurut Burns, kepemimpinan merupakan proses hubungan timbal balik pemimpin dan pengikut dalam memobilisasi berbagai sumber daya ekonomi politik dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Terdapat beberapa konsep kepemimpinan, misalnya kepemimpinan dalam Syi’ah (Imamiyah). Syi’ah merupakan golongan orang-orang yang menolak Umayyah dan Abbasiyah sebagai pemimpin. Alasannya, Umayyah dan Abbasiyah dianggap tidak beriman dan amoral[1]. Maka, kepemimpinan diturunkan ke Ali bin Abi Thalib sampai ke keturunannya berdasarkan peristiwa ghadir khum. Dalam konsep kepemimpinan syi’ah, pemimpin adalah wali tuhan. Seorang pemimpin memiliki pengetahuan yang sempurna tentang syari’at Al Quran dan Hadits (yang diwariskan dari satu imam kepada imam lainnya). Pengetahuan tersebut hanya ajaran yang diwariskan dari imam atau wakilnya yang merupakan pengetahuan sejati.
Selain memiliki pengetahuan yang sempurna, Imam juga terjaga dari dosa. Menurut teolog Syi’ah, manusia cenderung berbuat salah dan karenanya butuh bimbingan. Maka. Tuhan menganugerahkan bimbingan yang benar kepada manusia melalui iam yang terjaga dari dosa (ma’shum).

Referensi :
 Black, Antony, Pemikiran Politik Islam: Dari Masa Nabi Hingga Masa Kini, terj., Jakarta: Serambi, 2006.


[1]·         Black, Antony, Pemikiran Politik Islam: Dari Masa Nabi Hingga Masa Kini, terj., Jakarta: Serambi, 2006.

Selasa, 13 September 2016

Air, oh air!

Dinar kuliah, jauh dari rumah. Makanya tinggalnya deket kampus, alias kost. Luar biasa kisah anak kost itu. Penuh cerita. Awal semester 5 kemarin, dinar pindah kost. Alasannnya sih simple. Tempatnya kurang luas, tapi soal listrik dan air lumayan bahkan nyaris sempurna. Di kost baru, tempatnya lumayan luas. Enak, kaya rumah. Setelah 2 minggu tinggal di kost baru, kami baru menyadari suatu hal. Ternyata, masalah yang ada di kost ini adalah air. 

Seminggu belakangan memang kegiatan lagi padet-padetnya. Sibuk (biasaa... aktivis kampus katanya). Cucian baju sudah pasti menumpuk bak gunung nyuncung (yang ada di rumpin). Saat kegitan kampus selesai adalah saat yang tepat untuk cuci baju. Tapi, apakah yang terjadi? Air mati! Air tak mengalir dari keran. Hati ini serasa tersayat, melihat berbongkah bongkah baju kotor. Sedangkan, air tak mengalir setetespun. Kamar mandi kering.

Setelah 2 hari air mati, dinar sadar. Ternyata, masalah akibat air mati bukan cuma baju kotor, tapi juga mandi, buang air kecil dan besar, cuci piring, wudhu. Terpaksa setiap hari menumpang di kamar mandi tetangga. Komplain selalu dilontarkan ke ibu kost. Dua hari setelah komplain barulah air dibetulkan. 
Alhamdulillaah. Rasanya tak bisa terungkap dengan kata-kata. Ternyata air sangat berharga.

Air nyalaa.. air ngalir.. air oh air. Akhirnya kau datang juga. Dinar bergegas cuci baju. Tapi, cuci baju kali ini ibarat serial drama. Ya! Berepisode. Ibarat jama'ah haji. Ya! Pake kloter! Setiap hari nyuci. Nyiciill.. sampe abis. 4 kloter baru selesai. Untung aja belom sampe sebanyak kloter jama'ah haji Indonesia. 

Hikmah:
Jangan buang-buang air. Karna saat air mati, setetes airpun berharga. 
Air mati 4 hari aja udah bikin pusing. Apalagi orang-orang daerah yang susah air. Waaw mereka berjuang cari air berkilo meter.  
Makanya harus cerdas menggunakan air. Karna kalau ga cerdas, bakal nyuci baju berkloter. Aaaaaa tidaaaaaak!!!!

Kamis, 08 September 2016

Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui

Suatu ketika, dinar bareng pengurus HIMAPOL Indonesia wilayah koordinasi 3 pergi ke FISIP Unpad. Segala persiapan disiapkan kami. Termasuk perlengkapan untuk kebutuhan di perjalanan. Contohnya, konsumsi (paling penting), chargeran hp (juga penting), HaTe (ini bukan hate yang artinya hati dalam bahasa sunda atau hate yang artinya benci dalam bahasa inggris. Tapi, HaTe alias Handy Talkie).

Penggunaan handie talkie ini supaya ga kesasar, soalnya rombongan berangkat 2 mobil. Supaya ga nyasar ke frekuensi orang, kami punya password sendiri. 'Nutrisi ibu hamil dan menyusui! Masuk!'

Nah loh!! Ini password macam apa? -_-
Sepanjang perjalanan 'nutrisi ibu hamil dan menyusui!' Selalu mewarnai setiap waktu perjalanan. Karna password ini berkaitan dengan susu dan ASI, jadi obrolan lewat HaTe seputar 'SUSU'.
1. Susu Murnii Nasional
2. Susumu, susuku juga
3. Susu mbok darmi
Kayanya, gara-gara udah pada cape di jalan. Makin cape, makin-makin obrolannya.

Hikmah:
Jangan suudzon mikir yang engga-engga soal susu. Karna
1. Susu murni nasional, adalah produk susu yang biasa dinar beli waktu kecil.. (sambil dinyanyiin 'susu murniii nasiionaaaaall.... tere tet tet tet.. tet teret teret....')
2. Susumu, susuku juga, adalah ketika beli susu siap minum (sebut aja susu ultra), dan belinya berdua alias patungan. Jadi susumu, susuku juga.
3. Susu mbok darmi, adalah susu yang dijual mbok darmi. Katanya sih, ada rasa strawberry, cokelat, dan lain-lain. Banyak pilihan rasa pokonya. (Walaupun 'mbok darmi' itu siapa? Dinar ga

Rabu, 07 September 2016

Dulu, Waktu Kecil....

Dulu, waktu kecil pasti pernah ngerasain yang namanya tidur depan tipi, taunya pas bangun udah di kamar, di atas kasur. Buat kalian yang belum pernah rasain, dinar rasa masa kecil kalian kurang berkesan.

Dulu, waktu kecil pasti pernah ngerasain ngupil terus upilnya dicobain. Karna penasaran rasanya apa. Ya kan? Ngakulaah.. sejujurnya dinar salah satu dari kumpulan anak kecil yang ngupil dan dicobain. Jorok sih, tapi yang namanya bocah ya. Ga mikir apa apa, yang penting rasa penasaran ilang. Selain upil, dinar juga pernah cobain rasa air mata. Sama kaya upil, kenapa dicobain? Karna penasaran. Rasanya apaa?? So, ternyata anak kecil itu penuh rasa ingin tau. Apa kalian tau rasa upil dan air mata itu apa? Dinar ga akan kasih tau.. karna supaya kalian yang belum pernah cobain, penasaran dan cobain sendiri. Hahaha

Dulu, waktu kecil pasti pernah ngompol, dan malu ketauan temen kalo masih ngompol. Alhasil dapet solusi kalo mau berenti ngompol harus digigit capung dulu pusernya. Iya ga? Haha. Entah itu mitos atau fakta. Sampe sekarang dinar gatau kebenaran khasiat capung itu.

Dulu, waktu kecil pasti pernah punya pensil yang udah pendek terus buru-buru dibuang karna takut ibunya meninggal. Dinar rasa.. anak kecil pada zaman itu udah kena propaganda. Kalo pensil udah setinggi kelingking masih dipake, ibunya bakal meninggal. Oh god! Cobaan apa yang menimpa anak kecil di Indonesia?? Bahkan sampe sekarang pensil segede kelingking atau jempol, ibu masih ada...
Umur ibu kalian Allah yang atur, bukan pensil.. wahai anak-anak!

Masih banyak kayanya cerita 'Dulu, waktu kecil'. Mau ditulis juga kayanya pegel banget. Soalnya ini ngetik via handphone cuy, bukan di laptop. Haha jempol udah pegel ae kan.
Jadi, gimana cerita 'Dulu, waktu kecil' kalian??

Hikmah:
Jangan lupain masa kecil. Walau masa kecil kalian memalukan. Tapi, itulah masa kalian sebelum dewasa. Karna masa kecil kalian beda sama masa kecil anak kecil jaman sekarang.

Selasa, 06 September 2016

Kena Roasting

cuy, tau ga sih roasting itu apa? iyaa itu yang biasa anak stand up comedy pake di materinya. Pernah kena roasting? Ini niih pengalaman kena roasting ama Dzawin.


Kegiatan Ospek adalah kegiatan tahunan yang momentum banget buat dinar. Kenapa? Karna ospek itu ajang promosi lembaga kampus ke anak baru. Termasuk dinar sebagai kader IMM. Ospek ini biasa disebut MASTAMA atau Masa Ta'aruf Mahasiswa. Biasalah namanya juga kampus islam, jadi pake bahasa Arab gitu ya kan. Lucu sih pas awal masuk U eM Jeh (Universitas Muhammadiyah Jakardaah), denger kata Ta'aruf.. Udah kaya orang mau dijodohin pake ta'aruf segala ye kan.

Balik lagi soal roasting...
Tahun ini (2016) IMM Komisariat FISIP UMJ datengin salah satu komika yang juga kader IMM. Namanya Dzawin. Seru siih liat Dzawin ngelawak. Tapi kenapa juga kena roasting dia? 
Jadi gini, waktu dia jawab pertanyaan host, dia bilang gini

Dzawin : "... Ada ga di sini yang cantik, cakep??"
Yaudahh, karna dinar emang cantik akhirnya dinar jawaab, suaranya lumayan kenceng siih
Dinar : " Ada! Ada! Ada!"
Dzawin : "Mana??" (sambil nengok-nengok nyariin yang jawab)
Dinar : "Di sini! Di sini!" (sambil nunjuk diri sendiri)
Dzawin : : "Cantik sih ngaku! Kalo lu cantik, lu ga bakal di sini! Lu udah jadi model! Mana ada orang cantik ngaku?" (sambil muka tengil dan semua orang di situ ngeliatin dinar)
Dinar : "..... hahahaha ....." (pecaaaah semua orang ngakak liat dinar diroasting ama dzawin)

yaa.. dinarmah apa atuh kena roasting aja cuma bisa ketawa.. HA HA HA
Tapi gapapa,, walaupun gabisa ngelawak tetep bisa bikin orang ketawa. Bayangin kalo dinar diem ga ngaku kalo cantik.. pasti ga akan seru itu acara. Hahahahaa. Anak kampus islamaah teteep HUSNUDZON baee dikatain juga. wkakak


hikmah :
Kalo cantik, terus ngaku juga gapapa. hehe 


Minggu, 28 Agustus 2016

Waaw ini blog namanya.
Dulu pernah pake blog, tapi pas udah bikin lupa lagi passwordnya. Aku sama password yang ini aja. Insya Allah ga lupa.